Drifting adalah sebuah seni ketrampilan teknik
mengemudi dengan kecepatan tinggi yang dibarengi dengan kontrol mobil.
Drifting merupakan teknik menyetir di mana pengemudi berusaha membuat
agar mobilnya berada dalam posisi miring dan meluncur dari sisi ke sisi
pada kecepatan tinggi selama mungkin. Untuk Melakukan drifting, biasanya
para drifter (pembalap drifting) hanya menggunakan gigi dua dan rem
tangan (hand brake) untuk menunjukkan teknik tingkat tinggi ini. Karena
itu, dibutuhkan keahlian tertentu dan disiplin yang cukup tinggi untuk
dapat menguasai teknik mengemudi seperti ini.
Saat ini Drifting sudah menjadi olah raga profesional yang berjalan di bawah bendera balap D1
Grand Prix tapi sayangnya, sampai saat ini Drifting belum mendapat
pengakuan dari FIA (payung besar road race untuk kompetisi balap mobil
yang membawahi ajang-ajang balap mobil semacam F1, A1, F3, F3000, GoKart
dan World Rally).
Sejarah Awal Drifting
Drifting tumbuh di Jepang sekitar pertengahan tahun 1960-an,
dipelopori kalangan motorsport underground yang dijuluki rolling zoku.
Mereka mempraktikkan teknik opposite-lock dari balap rally di jalan
pegunungan yang berkelok-kelok dan beraspal licin di wilayah Rokkosan,
Hakone, Irohazaka dan Nagano.
Pada tahun 1970-an, Kunimitsu Takahashi, yang merupakan pembalap F1
legenda Jepang, mendapatkan inspirasi ketika ia mencoba bagian depan
mobilnya mengikuti apex (titik paling pinggir dari sebuah tikungan)
dengan kecepatan tinggi dan menggunakan rem tangan untuk mengikuti
tikungan itu.
Pada tahun 2001, Daijiro Inada (pendiri Option Magazine dan Tokyo
Auto Salon) bersama Keiichi “Dorikin” (Raja Drifting) Tsuchiya (pembalap
turing dan juga Bapak Drifting Profesional) membuat seri kompetisi
drifting profesional, D1 Grand Prix (D1 GP).
Cara Dasar Melakukan Drifting
Teknik drifting dilakukan dengan cara membiarkan ban belakang slip
dengan alur yang lebih besar daripada ban depan. Hal ini biasanya
terjadi saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, kemudian kemudi dibelokan
tanpa mengurangi kecepatan mobil. Jika teknik drifting dilakukan dengan
tidak tepat, dapat menyebabkan mobil melintir dan kehilangan kendali.
Karena itu, kecepatan dan sudut belokan harus diambil secara akurat.
Ada dua teknik utama yang digunakan oleh drifter untuk menciptakan
gerakan drift yaitu Clutching (penggunaan kopling) dan braking
(penggunaan rem). Dalam teknik clutching, saat mobil pembalap mendekati
tikungan, pengemudi akan menekan kopling dan pindah ke
gigi 2. Lalu pembalap akan menekan gas sampai sekitar 4000-5000 RPM.
Saat kopling dilepas, akan ada putaran kuat pada ban karena saat itu
mesin sedang berputar cepat. Kekuatan besar mendadak ini membuat ban
belakang berputar sangat cepat sampai kehilangan traksi dan bagian
belakang mobil akan melintir.
Sementara dalam teknik braking, pengemudi menarik rem tangan saat
memasuki tikungan sehingga menyebabkan ban belakang terkunci dan
kehilangan traksi dan menciptakan gerakan drift. Teknik ini adalah
satu-satunya teknik yang bisa digunakan untuk mobil-mobil front
wheel-drive (FWD). Sementara untuk mobil rear wheel-drive (RWD) memiliki
setidaknya satu lusin teknik. Inilah sebabnya lebih banyak pro drifter
yang menggunakan mobil rear wheel drive (RWD) untuk digunakan sebagai
mobil drift.
Saat drift sudah tercipta dengan melakukan teknik yang benar, maka
yang selanjutnya harus dilakukan adalah menjaga agar mobil tetap
terkontrol. Untuk yang satu ini diperlukan keahlian dari si pengemudi
dalam mengontrol kombinasi antara gas dan setir.
Beberapa Jenis Teknik Drifting
Hand Brake Drift
Kopling diinjak dan disaat bersamaan hand-brake ditarik untuk
menghilangkan traksi. Ketika traksi sudah hilang, kopling di lepas dan
pedal gas ditekan sambil lakukan countersteering.
Power Slide
Syaratnya butuh mobil dengan mesin bertenaga besar. Caranya hanya
dengan menginjak pedal gas sampai habis dan mengontrol arah mobil dengan
setir.
Shift Lock
Drifting dengan cara menurunkan posisi gigi jadi lebih rendah. Hal ini membuat ban mengunci sehingga traksi hilang.
Clutch Kick
Drifting dengan cara menendang kopling sehingga menimbulkan
guncangan pada transmisi sehingga mempengaruhi keseimbangan mobil. Hal
ini bakal membuat mobil slidding.
Braking Drift
Caranya saat masuk tikungan pedal rem diinjak sehingga bobot pindah
ke depan. Kemudian pedal gas langsung dipijak sehingga ban belakang
kehilangan traksi.
Feint/Scandinavian Flick
Caranya dengan memindahkan bobot kendaraan ke luar dengan cara
memutar setir ke arah luar tikungan dan dengan tiba-tiba memutar balik
setir sehingga bagian belakang mobil bergeser. Teknik ini seperti cara
menikung mayoritas pereli.
Kansei/Dynamic Drift
Drifting dengan cara mengangkat pedal gas saat kecepatan tinggi.
Ini terjadi karena saat pedal gas diangkat bobot pindah dari belakang ke
depan.
Ilustrasi Drifting
1. Keraskan kemudi (steer hard) sewaktu membelok untuk mulai
meluncur, kemudian lakukan banting-kemudi (countersteer) sebelum mobil
keluar jalur.
2. Lanjutkan membanting-kemudi (countersteering) untuk
mempertahankan laju luncuran, ini merupakan tindakan untuk
menyeimbangkan mobil.
3. Sekarang anda mempersiapkan untuk tikungan selanjutnya. Tujuannya adalah agar dapat men-drift sepanjang lintasan sirkuit yang dilalui tanpa meluruskan mobil selama beberapa saat ketika bagian belakang (buritan) mengayun.
4. Anda harus memacu kecepatan sekarang, jadi persiapkan untuk
menginjak gas yang bertujuan untuk menjaga roda bagian belakang tetap
meluncur.
5. Inilah saat-saat yang tersulit. Menjaga bagian belakang
(buritan) tetap meluncur melalui tikungan sangat mudah, tapi men-drift
terus pada lintasan lurus yang cukup berat. Pada saat anda kehilangan
momentum, posisi mobil akan lurus kembali, tapi anda akan terkejut
berapa lama anda dapat mempertahankan posisi meluncurnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar