Jumat, 19 November 2010

Pembahasan tentang knalpot mobil

Mari kita bahas sedikit tentang knalpot mobil disini,mugkin semua udah pada tau apa itu knalpot??tapi coba dibayangkan jika mobil berjalan tanpa knalpot atau knalpotnya patah,yang terbayang dpikiran kita adalah kebisingan suara yang dihasilkan dan bila hal ini dilakukan dipemukiman padat penduduk mungkin kita jadi sasaran omelan warga dan bahkan menjurus lebih dari itu...

Berarti knalpot berguna sekali,untuk sebagai ramah lingkungan selain keuntungan didalam kendaraan itu sendiri khan?
Knalpot mobil bisa menghasilkan suara halus karena dirancang memakai sytem redam dari resonator,pipa knalpot dan muffler standartnya(bagian paling besar diantara knalpot).Tapi mobil keluaran baru sekarang beda lagi adanya bagian depan ditambah namanya catalytic converter.
Bagian bagian knalpot mobil:
A.Header atau exhaust manifold
      Bagian terdepan didalam knalpot mobil anda berfungsi untuk memudahkan mesin mendorong gas
      dari slinder mesin,lalu diteruskan ke catalytic converter(CAT)


 B.CATALYTIC CONVERTER
      Bentuk catalytic converter seperti tabung bentuknya mirip sarang tawon. Bahannya terbuat dari     keramik dengan ukuran lubang penyaring antara 1 hingga 2 mm. Secara umum ada dua tipe catalytic converter yang dipakai, yaitu jenis pellet dan monolithic. Jenis monolithic merupakan catalytic converter yang banyak dipakai saat ini. Alasannya, jenis tersebut memiliki tahanan gas buang yang kecil, lebih ringan, dan cepat panas dibandingkan jenis pellet.

Untuk mengurangi gas polutan, catalytic converter menggunakan beberapa bahan baku. Berdasarkan bahan baku yang dipakai, catalytic converter bisa dibagi menjadi dua model, yaitu oxidation catalyst (OC) dan three way catalyst (TWC). Jenis OC menggunakan material platinum dan paladium, yang dapat mengurangi CO dan HC. Sedangkan TWC mengandung platinum dan rhodium yang mampu mengurangi CO, HC, dan NOx.

Catalytic converter ditempatkan di belakang exhaust manifold atau diantara muffler dengan header. Alasannya, catalytic converter cepat panas ketika mesin dinyalakan. Selain itu, sensor bisa segera bekerja untuk menginformasikan kebutuhan campuran bahan bakar udara yang tepat ke Engine Control Machine (ECM). Peranti catalytic converter baru bekerja efektif ketika kondisinya panas.

Khusus untuk jenis TWC, prosedur kerjanya dibagi menjadi tiga bagian. Tahap pertama disebut dengan reduction catalyst. Molekul NOx disaring dan direaksikan menjadi atom nitrogen dan oksigen. Atom nitrogen yang terperangkap dalam katalis tersebut diikat dengan atom nitrogen lainnya, sehingga berubah menjadi N2. Sementara oksigen yang ada diubah menjadi O2.

Proses kerja kedua disebut oxidization catalyst. Tujuannya mengurangi kadar hidrokarbon juga mengubah CO menjadi gas CO2 yang tidak berbahaya. Adapun mekanisme kerja ketiga adalah pengendalian yang memonitor arus gas buang. "Informasi" yang diperoleh dipakai untuk mengatur campuran bahan bakar dengan udara agar selalu berada dalam komposisi yang ideal.

Setiap mobil memiliki jumlah alat sensor yang berbeda, bergantung pada kebutuhan dan teknologi mesinnya. Umumnya mobil injeksi menggunakan dua sensor oksigen yang berbeda tempat.

Ketika sensor, misalnya, mendeteksi temperatur gas buang terlalu tinggi akibat jumlah bahan bakar yang sedikit dibandingkan udara, maka air-fuel ratio (AFR) menjadi "miskin". Informasi inilah yang akan diteruskan ke ECM. Peranti ECM pun segera bekerja melakukan penyetelan ulang komposisi bahan bakar dan udara sehingga proses pembakaran menjadi ideal.

Pipa buang adalah pipa baja yang mengalirkan gas sisa pembakaran dari exhaust manifold ke udara bebas. Konstruksinya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu pipa bagian depan, tengah, dan belakang. Susunannya sengaja dibuat demikian untuk mempermudah saat penggantian catalytic converter atau muffler, tanpa perlu melepas keseluruhan konstruksi sistem pembuangan.

Muffler berfungsi untuk mengurangi tekanan dan mendinginkan gas sisa pembakaran. Ini karena gas sisa pembakaran yang dikeluarkan dari mesin memiliki tekanan cukup tinggi, sekira 3 hingga 5 kg/cm2. Sedangkan suhunya bisa mencapai 600 hingga 800 derajat Celsius. Besaran panas ini kira-kira 34% dari energi panas yang dihasilkan mesin.






 C.RESONATOR

1 komentar: